Jurnalsindo.com,
Jakarta - Badan Intelejen Negara (BIN) memprediksi puncak penyebaran virus
corona atau Covid-19 akan terjadi pada Mei 2020. Prediksi ini didapatkan dari
setelah pemerintah membuat permodelan terkait penyebaran virus corona.
"Jadi,
kalau kita hitung-hitung, masa puncak itu mungkin jatuhnya di bulan Mei,
berdasarkan permodelan ini. Bulan puasa, bulan puasa," ujar Deputi V BIN Afini
Boer, dikutip dari detikcom.
Menurutnya,
contoh permodelan ini dibuat berdasarkan data-data terkait corona yang sudah
ada di Indonesia. Dengan demikian, maka puncak penyebaran virus ini akan
terjadi pada hari ke 60-80 sejak pertama kali diumumkan atau menjelang ramadhan
yakni pada bulan April-Mei 2020.
"Di
Indonesia sebetulnya bekerja sama dengan beberapa pihak, itu sama juga membuat
permodelan dari data yang sudah ada. Dari permodelan yang ada, kita
memperkirakan bahwa masa puncak di Indonesia itu akan berlaku 60-80 hari sejak
infeksi pertama itu diumumkan tanggal 2 Maret," kata dia.
Data
tersebut didapatkan dari permodelan yang dibuat dengan memperkirakan variabel
yang terinfeksi dan yang sembuh. Selain itu, ada juga simulasi dari pemodelan
itu yang telah dibuat beberapa minggu sebelumnya.
"Jadi
itu adalah data simulasi yang kita buat. Pertama, suspected, infected, dan
recovery. Kita hitung pergerakan mobilitas masyarakat di bandara dan
sebagainya. Dengan menggunakan model itu, 60 hari puncaknya. Dengan data yang
ada pada kita, simulasinya sudah kita buat beberapa minggu sebelumnya,"
jelas Afini.
"Dengan
rumus matematika, kita memperkirakan dengan variabel suspected, infected, dan
recovery, model menunjukkan akan masuk masa puncak di 60-80 hari," lanjut
dia. (Ril)